Adalah mungkin untuk membiayai seluruh perusahaan
dengan dana ekuitas. Dalam kasus ini, biaya modal yang digunakan untuk
menganalisis keputusan penganggaran modal harus menjadi pengembalian yang diperlukan
perusahaan atas ekuitas. Akan tetapi kebanyakan perusahaan memperoleh bagian
yang substansial dari modalnya sebagai utang jangka panjang, dan banyak juga
yang menggunakan saham preferen. Bagi perusahaan ini, biaya modal harus
merefleksikan biaya rata-rata dari berbagai sumber dana jangka panjang yang
digunakan, tidak hanya ekuitas perusahaan.
Pos-pos yang berada pada sisi kanan neraca –
berbagai jenis utang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa disebut sebagai komponen modal (capital componenys). Setiap kenaikan total aktiva harus dibiayai oleh
kenaikan satu atau lebih komponen modal tersebut.
Modal (capital) merupakan faktor produksi yang
dibutuhkan, dan seperti faktor-faktor lainnya, modal mempunyai biaya. Biaya
setiap komponen disebut biaya komponen (component cost) dari jenis modal
tertentu.
BIAYA SAHAM PREFEREN
Adalah tingkat pengembalian yang diperlukan
investor atas saham preferen perusahaan rps yang dihitung sebagai
dividen saham preferen Dps dibagi dengan harga penerbitan bersih Pn
.
Komponen biaya saham
preferen (cost of preferred stock) yang digunakan untuk menghitung biaya
modal rata-rata tertimbang rps ,adalah
dividen saham preferen Dps ,dibagi dengan harga penerbitan bersih Pn
, yang merupakan harga yang diterima perusahaan setelah dikurangi biaya flotasi.
BIAYA MODAL BIASA
Perusahaan dapat menaikkan ekuitas biasa melalui dua cara : (1) Secara langsung, dengan mengeluarkan saham baru, dan (2) Secara tidak langsung, dengan menahan pendapatan. Jika saham baru dikeluarkan, apakah tingkat pengembalian keuntungan yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan para pemegang saham baru ? Bagaimanapun, suatu perusahaan harus mendapatkan lebih dari sekedar rs pada ekuitas pinjaman eksternal yang memberikan tingkat pengembalian keuntungan kepada investor, karena ada komisi dan ongkos, yang disebut biaya penerbitan sekuritas, ketika perusahaan menerbitkan ekuitas baru.
BIAYA MODAL BIASA
Perusahaan dapat menaikkan ekuitas biasa melalui dua cara : (1) Secara langsung, dengan mengeluarkan saham baru, dan (2) Secara tidak langsung, dengan menahan pendapatan. Jika saham baru dikeluarkan, apakah tingkat pengembalian keuntungan yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan para pemegang saham baru ? Bagaimanapun, suatu perusahaan harus mendapatkan lebih dari sekedar rs pada ekuitas pinjaman eksternal yang memberikan tingkat pengembalian keuntungan kepada investor, karena ada komisi dan ongkos, yang disebut biaya penerbitan sekuritas, ketika perusahaan menerbitkan ekuitas baru.
Beberapa perusahaan yang dewasa mengeluarkan saham baru dari
saham biasa. Sebenarnya, kurang dari 2 persen dari semua pendapatan baru
perusahaan berasal dari pasar ekuitas eksternal. Ada tiga pertimbangan untuk
ini :
1. Biaya penerbitan
sekuritas dapat terlalu tinggi, kita akan tunjukkan setelah ini.
2.
Pemodal
merasa penerbitan ekuitas sebagai
suatu sinyal negatif berkenaan dengan nilai sebenarnya dari saham perusahaan
tersebut. Pemodal percaya bahwa para manajer mempunyai pengetahuan yang
superior tentang prospek masa depan perusahaan, dan bahwa para manajer hampir
bisa dipastikan untuk mengeluarkan saham baru ketika mereka pikir harga saham
saat ini adalah lebih tinggi dibanding nilai perusahaan sesungguhnya. Oleh
karena itu, jika suatu perusahaan yang telah dewasa mengumumkan rencana untuk
mengeluarkan saham-saham tambahan, hal ini pada umumnya akan menyebabkan harga
sahamnya turun.
3.
Peningkatan penawaran suatu saham akan menekan harga
saham tersebut, memaksa perusahaan itu untuk menjual saham yang baru pada suatu
harga yang lebih rendah dibanding sebelum emisi baru tersebut diumumkan.
PENDEKATAN HASIL OBLIGASI PLUS PREMI RESIKO
Para analis yang tidak mempercayai CAPM seringkali menggunakan prosedur yang subyektif dan khusus untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa perusahaan : mereka hanya menambahkan premi risiko mereka sendiri sebesar 3 sampi 5 poin persentase terhadap suku bunga utang jangka panjang perusahaan. Adalah logis untuk menganggap bahwa perusahaan yang berisiko berperingkat rendah, dan sebagai akibatnya memiliki suku bunga utang yang tinggi, juga akan memiliki ekuitas yang berisiko dan berbuaya tinggi serta prosedur yang mendasarkan biaya ekuitas dapat dengan mudah mengobservasi biaya utang.
Para analis yang tidak mempercayai CAPM seringkali menggunakan prosedur yang subyektif dan khusus untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa perusahaan : mereka hanya menambahkan premi risiko mereka sendiri sebesar 3 sampi 5 poin persentase terhadap suku bunga utang jangka panjang perusahaan. Adalah logis untuk menganggap bahwa perusahaan yang berisiko berperingkat rendah, dan sebagai akibatnya memiliki suku bunga utang yang tinggi, juga akan memiliki ekuitas yang berisiko dan berbuaya tinggi serta prosedur yang mendasarkan biaya ekuitas dapat dengan mudah mengobservasi biaya utang.
BIAYA MODAL KOMPOSIT ATAU RATA-RATA TERTIMBANG
Proporsi target utang, saham preferent, dan ekuitas saham biasa bersama-sama dengan komponen biaya modal, digunakan untuk menghitung modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/ WACC) untuk mengilustrasikannya, anggaplah NCC memiliki target struktur modal yang terdiri dari 30 persen utang, 10 persen saham preferen, dan 60 persen saham biasa.
Proporsi target utang, saham preferent, dan ekuitas saham biasa bersama-sama dengan komponen biaya modal, digunakan untuk menghitung modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/ WACC) untuk mengilustrasikannya, anggaplah NCC memiliki target struktur modal yang terdiri dari 30 persen utang, 10 persen saham preferen, dan 60 persen saham biasa.
Faktor-faktor yang memepengaruhi biaya modal rata-rata tertimbang
Biaya modal dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beberapa di luar
kendali perusahaan, tetapi yang lainnya dipengaruhi oleh kebijakan pembiayaan
dan investasi perusahaan tersebut. Dua faktor penting yang berada di luar
kendali langsung perusahaan adalah tingkat suku bunga, dan tarif pajak. Dan sebuah
perusahaan dapat mempengaruhi biaya modalnya melalui kebijakan struktur modal,
kebijakan dividen, dan kebijakan investasi (penganggaran modal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar